Selasa 24 Feb 2015 11:07 WIB

Pasukan Keamanan Kenya Bantah Ancaman Al-Shabab

Pasukan Al Shabab.
Foto: Aljazeera
Pasukan Al Shabab.

REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Militer Kenya pada Senin (23/2) menepis ancaman yang dikeluarkan oleh gerilyawan Somalia mengenai serangan lain di Kenya dan di negara Barat.

Namun, pasukan pertahanan Kenya mengatakan pengamanan telah ditingkatkan setelah peringatan video Al-Shabab baru-baru ini mengenai serangan teror yang akan dilancarkan di negeri tersebut.

Juru bicara pasukan pertahanan Kenya David Obonyo meremehkan ancaman itu dan menyebutnya semata-mata propaganda. Obonyo mengatakan mereka mengetahui adanya video tersebut dan sedang mempelajari isinya.

"Kelompok itu putus asa setelah kehilangan kendali atas kota kecil strategis penting di Somalia. Kelompok itu kehilangan kemampuan setelah serangkaian serangan udara yang ditujukan ke kubu yang mereka kuasai," kata Obonyo melalui telepon.

Video tersebut, yang disiarkan pada Sabtu (21/2), memperingatkan mengenai serangan lebih lanjut terhadap pusat perbelanjaan di Kenya, Kanada, Inggris dan Amerika Serikat.

Di dalam video itu, seorang pria menghadap kamera dan terdapat tulisan yang mengatakan"serangan akan berlanjut dan dengan kehendak Tuhan, semua itu takkan berhenti sampai kalian mengubah perbuatan penindasan kalian terhadap saudara kami dan memulihkan hak mereka secara penuh".

Seorang pria, dengan mengenakan pakaian kamuflase, jaket dan penutup muka, berbicara dalam bahasa Inggris yang jelas saat ia menyerukan dilancarkannya serangan terhadap pertokoan Barat.

Video tersebut memperingatkan serangan terhadap Kenya akan berlanjut. Dia juga mendesak Muslim di Barat agar menyerang orang yang tidak percaya, dan melancarkan serangan di seluruh dunia.

Gerilyawan fanatik itu memuji serangan Westgate dimana lebih dari 60 orang tewas ketika beberapa pria bersenjata menyerbu pertokoan terkenal di Nairobi pada September 2013.

Obonyo mengatakan bahasa propaganda tak bisa menghalangi kesiapan tentara Kenya untuk menjaga keselamatan negara itu dari agresi dalam dan luar negeri.

Ia mengatakan kelompok yang memiliki hubungan dengan Alqaidah tersebut telah merekrut banyak anggota dari Eropa, AS, Yaman dan pemuda lokal untuk melancarkan serangan terhadap sasaran kepentingan Barat.

Laporan intelijen menunjukkan gerilyawan Al-Shabab telah melemah.

Juru Bicara Kepolisian Nasional Kenya Masoud Mwinyi mengatakan aparat keamanan telah meningkatkan pengamanan di seluruh negeri tersebut, tapi mendesak rakyat Kenya agar berhati-hati terutama jika berada di tempat penting dan pertokoan.

Kenya belum lama ini mengalami serangan granat dan senjata api oleh anggota kelompok Al-Shabab.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement