REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah bocoran informasi yang didapat tim investigasi Al Jazeera dari telegram rahasia yang diterbitkan Senin (23/2), mengungkapkan badan intelijen Israel, Mossad mengirim informasi rahasia ke Afrika Selatan pada 22 Oktober 2012.
Informasi rahasia tersebut berisi penilaian mereka mengenai program nuklir Iran. Dalam informasi tersebut tertulis Iran belum memulai proyek membangun senjata nuklir apapun.
Telegram Mossad mengatakan para ilmuwan Iran sedang bekerja menutup kesenjangan di daerah tersebut yang terlihat seperti sedang melakukan pengayaan reaktor. Apa yang disimpulkan Mossad jelas bertolak belakang dengan pernyataan Netanyahu selama ini mengenai program nuklir Iran.
Bahkan dalam pidatonya di hadapan Kongres Amerika Serikat 3 Maret mendatang, Netanyahu berniat memperingatkan kembali pembicaraan nuklir dengan Iran.
Namun, bocoran dokumen rahasia yang didapat Al Jazeera menjelaskan perbedaan pendapat antara Mossad dan Netanyahu terhadap kapasitas nuklir Iran. Pada Majelis Umum PBB, Netanyahu mengatakan pengayaan nuklir Iran akan selesai pada musim panas mendatang dan beralih ke tahap akhir.
Sebelumnya, pada 2012 lalu, Netanyahu dengan tegas mengatakan hanya butuh waktu setahun bagi Iran memproduksi bom nuklir dan menyerukan adanya tindakan tegas untuk menghentikan hal tersebut.
Bocornya dokumen rahasia Mossad yang merupakan dokumen bersama dengan Intelijen Afrika Selatan merupakan salah satu kebocoran mata-mata terbesar.