Selasa 24 Feb 2015 20:21 WIB

Diancam Akan Dibunuh, Aktivis Muslim Australia Ini Terus Mendapat Dukungan

Rep: C84/ Red: Winda Destiana Putri
Mariam Veiszadeh
Foto: News
Mariam Veiszadeh

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERA -- Ancaman berbau Islamofobia kembali terjadi di Australia. Kali ini, Mariam Veiszadeh yang menjadi korbannya.

Mariam yang dikenal sebagai pengacara dan juru bicara masyarakat Islam di Australia memang dikenal vokal dalam menyuarakan suara-suara minoritas masyarakat Muslim di Australia yang kerap mendapat serangan dan pelecehan.

Baru-baru ini, dia mendapat ancaman pembunuhan. Pada akun twitternya, ada seseorang yang mengirimkan foto-fotonya dengan kepala babi yang dipenggal dan mengatakan padanya bahwa mereka akan memenggal kepala dia dan ibunya serta menguburnya bersama babi.

Tak ayal, ancaman ini menuai kecaman dari warga Australia yang mengkampanyekan tagar #IStandWithMariam untuk mendukung solidaritasnya kepada Mariam.

Seperti yang dikicaukan Sharna Bremnersharna lewat akun twitternya. Ia mengatakan ingin tahu apa yang akan dilakukan Tony Abbott dengan adanya ancaman mati kepada Mariam. Dia menilai ancaman ini tidak dapat diterima.

Tagar #IStandWithMariam sendiri mulai menjadi tren dalam beberapa hari terakhrir di Australia.

"Ketika saya masuk ke twitter, sangatlah  mengerikan. Beberapa pengikut ini telah mengancam saya dengan kekerasan. Saya juga menerima email pribadi dengan ancaman," ujar Mariam, dilansir dari News, Selasa (24/2).

Mariam mengaku terharu mendengar dan membaca banyaknya dukungan warga Australia serta anggota parlemen kepada dirinya. "Saya menangis bukan karena ancaman namun perhatian dan cinta kalian kepada saya," sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement