Rabu 25 Feb 2015 07:46 WIB

Kawanan Bersenjata Culik Perempuan Prancis di Yaman

Peta Yaman.
Foto: Foto: lib.utexas.edu
Peta Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kawanan bersenjata di Sana’a, ibukota Yaman menculik seorang perempuan Prancis dan temannya yang warga Yaman, Selasa (24/2).

Kawanan bersenjata itu menciduk kedua orang itu dari sebuah taksi hari pada Selasa dini hari waktu setempat.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan telah memobilisasi semua lembaganya untuk “menemukan warga negara mereka dan membebaskannya.”

Perempuan itu dikatakan adalah pegawai kontrak pada sebuah proyek yang didanai Bank Dunia di Sana’a. Warga asing sering disandera di Yaman untuk dijadikan jaminan dalam berbagai negosiasi politik.

Menyusul penculikan itu, Prancis kembali menyarankan warga negaranya agar meninggalkan Yaman.

Ketegangan terus meningkat di negara itu setelah pemberontak Houthi menguasai ibukota bulan September, memaksa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk mengundurkan diri awal bulan ini.

Pemberontak mengatakan Hadi minggu lalu melarikan diri setelah dikenakan tahanan rumah selama sebulan dan pergi ke kota pelabuhan Aden. Hadi, pemimpin Yaman yang diakui dunia internasional, lalu menarik kembali pengunduran dirinya.

sumber : VOA Indonesia

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement