REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu pada Selasa (24/2), menolak undangan untuk bertemu Senat dari Partai Demokrat. Netanyahu telah menghadapi kritikan baik di dalam maupun luar negeri, kerena berbicara di Kongres Amerika Serikat dua pekan jelang pemilu.
"Meskipun saya sangat menghargai undangan baik Anda untuk bertemu Senator Demokrat, tapi saya percaya hal tersebut akan memperparah kesalahan persepsi dari keberpihakan mengenai kunjungan saya," ujar Netanyahu dalam suratnya pada Senator Richard Durbin dan Dianne Feinstein, seperti yang diperoleh Reuters.
Netanyahu menyatakan, penghargaan atas kesempatan untuk bertemu anggota parlemen dari dua kubu di AS pada Selasa. Tapi, ia mengaku menyesal bahwa undangan dianggap sebagai tindakan partisan oleh beberapa orang.
Durbin dan Feinstein mengundang Netanyahu untuk pertemuan tertutup dengan senator Demokrat dalam sebuah surat yang dikirimkan Senin (23/2). Surat juga memperingatkan bahwa hubungan AS-Israel dapat menjadi isu politik partisipan yang berdampak panjang.
Para pemimpin Kongres Partai Republik sebelumnya melanggar protokol diplomatik dengan tak berkonsultasi lebih dulu baik dengan Gedung Putih maupun Demokrat, saat mengundang Netanyahu. Undangan Republik meminta Netanyahu berbicara masalah nuklir Iran, di tengah waktu yang sensitif menjelang perundingan nuklir dan pemilihan umum Israel.
Juru bicara Durbin dan Feinstein belum dapat dihubungi untuk memberikan komentarnya terkait penolakan Netanyahu.