Rabu 25 Feb 2015 10:41 WIB

Bom Bunuh Diri Nigeria Tewaskan 24 Orang

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
 Serangan bom bunuh diri masih terus menerpa Nigeria.
Foto: Reuters
Serangan bom bunuh diri masih terus menerpa Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Serangan bom bunuh diri terjadi di kota-kota di utara Potiskum dan Kano. Insiden tersebut menewaskan 24 orang dan membuat puluhan lainnya terluka. Dilansir dari Al JAzeera, Rabu (25/2), pembom bunuh diri menyerang dua stasiun bus di berbagai kota di utara Nigeria.

Ledakan pertama terjadi setelah seorang pembom bunuh diri naik ke bus di Postikum. Setelahnya ia meledakkan diri, dan menewaskan 12 orang sementara 20 lainnya terluka.

"Bus baru saja dipenuhi penumpang dalam perjalanan ke Kano ketika ledakan terjadi di dalam bus tepat pukul 11.40 waktu setempat," kata pejabat asosiasi pengemudi pada AFP.

Warga yang tinggal di wilayah tersebut, Waziri Danu, mengatakan ia berada di tempat cuci mobi di dekat lokasi kejadian. Ia mendengar suara ledakan besar dan melihat api dan asap berasal dari motor yang terparkir.

"Aku dan orang-orang sekitar bergegas ke tempat itu dan kami melihat bus dilalap api. Tak mungkin ada yang selamat di dalam kendaraan," ujarnya.

Juru bicara kepolisian Nigeria Ibrahum Idris mengatakan serangan kedua dilakukan dua pembom bunuh diri. Mereka melancarkan serangan terkoordinasi di stasiun bus utama di Kano. Insiden itu menewaskan 12 orang dan melukai lebih banyak orang dibanding di Postikum. Ambulans kemudian membawa mayat dan korban selamat ke rumah sakit di Kano.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement