Kamis 26 Feb 2015 09:35 WIB

Pemogokan Nasional Rugikan Bangladesh 13 Miliar Dolar AS

Perdana Menteri Bangladesh Syekh Hasina.
Foto: thedailystar.net
Perdana Menteri Bangladesh Syekh Hasina.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan negara mengalami kerugian lebih dari satu triliun taka (hampir 13 miliar dolar AS) dalam 52 hari pertama pemogokan dan blokade oleh oposisi.

Dalam pernyataan yang dilansir media lokal, Rabu (25/2), Hasina mengatakan Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), pimpinan mantan perdana menteri Khaleda Zia, dan sekutunya  telah melakukan kegiatan subversif.

Tindakan subversif tersebut dilakukan untuk menghentikan pengadilan kejahatan perang yang sedang berlangsung dan membebaskan diri dari sembilan kasus yang diajukan terhadap Khaleda Zi dan putranya Tarique Rahman serta tuntutan hukum terhadap pemimpin sekutunya.

Dalam sidang tanya-jawab yang dijadwalkan baginya, Sheikh Hasina menyebut kegiatan subversif itu sebagai kejahatan sangat besar yang pelakunya bisa diancaman hukuman mati.

Hasina yang juga pemimpin partai Liga Awami Bangladesh yang berkuasa mendesak Ketua BNP Khaleda Zia berhenti membunuh rakyat. Dia memperingatkan tindakan hukum akan dilakukan jika sabotase dan pembunuhan tidak segera dihentikan.

Aliansi 20 partai oposisi pimpinan Zia telah melakukan blokade terus-menerus di seluruh negeri sejak 5 Januari. Blokade dilakukan menuntut pemilihan umum baru di bawah sistem pemerintah sementara non-partai. Sejak blokade tanpa batas dimulai, 101 orang tewas dan 1.173 kendaraan dibakar dan dirusak.

Aliansi tersebut pada Selasa memperpanjang pemogokan yang dilakukannya selama 72 jam sampai Jumat pagi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement