Kamis 26 Feb 2015 11:31 WIB

Putin Ancam Potong Pasokan Gas Ukraina

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan, Moskow akan memotong pasokan gasnya ke Ukraina jika negara tersebut gagal membayar uang muka untuk pengiriman gas selanjutnya.

Putin mengatakan Ukraina sebaiknya membayar dalam tiga hingga empat hari ke depan. Dilansir dari Aljazirah Kamis (26/2), Putin mengatakan Rusia akan memutus aliran gasnya jika Ukraina tak segera melakukan pembayaran. Putin tak mengumumkan tenggat waktu, namun ia memperingatkan penghentian ini akan mengganggu pasokan ke Eropa.

Pekan lalu, Rusia menuduh Ukraina memotong pasokan gas ke daerah-daerah di timur yang dikuasai separatis pro-Rusia. Putin mengatakan saat itu, keputusan Ukraina menghentikan pasokan gas ke wilayah timur yang merupakan rumah bagi 4,5 juta warga bernada cukup keras.

"Ada kelaparan di sana, pembicaraan OSCE tentang bencana kemanusian. Sepertinya beberapa pemimpin Ukraina tak tahu tentang isu-isu kemanusiaan," kata Putin.

Pejabat gas Rusia dan Ukraina kemungkinan akan bertemu di Brussels akhir pekan ini untuk mebahas situasi tersebut. Setelah sengketa atas harga dan utang gas menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan di Eropa, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan pada Oktober yang meminta Kiev membayar uang muka untuk pengiriman gas selanjutnya.

Rusia kemudian mulai memompa gas langsung ke timur. Mereka menyatakan ini bagian dari pasokan keseluruhan ekspor gas. Namun Ukraina protes dan menyatakan mereka tak bisa mengontrol distribusi gas di wilayah timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement