Kamis 26 Feb 2015 17:26 WIB

ISIS Culik 100 Suku Sunni di Tikrit

Rep: gita amanda/ Red: M Akbar
Gerakan ISIS
Foto: VOA
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, TIKRIT -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menculik 100 suku Muslim Sunni di dekat kota Tikrit, pada Rabu (25/2). Langkah tersebut diambil ISIS diduga untuk menghadapi serangan militer yang rencananya akan dilancarkan Irak.

Tentara Irak dan milisi Syiah pro-pemerintah telah berkumpul dalam beberapa hari, untuk mempersiapkan serangan pada kubu ISIS di sepanjang Sungai Tigris di utara dan Tikrit di selatan. Tikrit selama ini telah dikendalikan oleh radikal Muslim Sunni.

Pemimpin suku mengatakan, militan ISIS sebelumnya telah menahan 42 suku Sunni di desa Rubaidha  pada Selasa (24/2). Mereka ditahan karena dicurigai berupaya mengangkat senjata melawan ISIS.

"Mereka masuk ke rumah dan menyita ponsel. Mereka memeriksa segala sesuatu di ponsel yang mungkin menunjukkan pemilik melawan mereka," kata Hatam al-Obeidi salah seorang warga yang melarikan diri ke kota Tuz Khurmatu.

Warga lain Abu Kareem al-Obeidi menambahkan, pekan lalu militan menahan 56 orang yang dituduh bagian dari milisi Sunni. Para militan awalnya mendirikan kantor pusat di Rubaidha, namun kemudian menarik diri setelah helikopter militer salah sasaran membom rumah seorang syekh yang berada tepat di samping markas mereka.

Militer Irak mengatakan, sekitar 2.000 milisi Syiah dikenal dengan Pergerakan Populer tiba di dekat Tikrit untuk melakukan operasi besar melawan ISIS.

Gubernur Provinsi Salahuddin Tikrit Raed Jabouri mengatakan pada Selasa, 5.000 pejuang terdiri dari aparat keamanan dan Pergerakan Populer telah dibentuk sejak tahun lalu dengan dukungan Iran. Mereka menurut Jabouri akan bergabung dalam operasi pembebasan Tikrit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement