REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sikap pemerintah Brasil yang menolak menerima Duta Besar Indonesia di Brasil, Toto Riyanto, saat akan menyerahkan surat nota kepercayaan dinilai telah melecehkan Indonesia. Sikap yang diambil Presiden Brasil, Dilma Rousseff, harus ditanggapi dengan tegas dan cepat.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ahmad Zainuddin, menyatakan, pemerintah Indonesia harus berhati-hati dalam mengelola konflik hubungan bilateral. Ia memprediksi penundaan penerimaan mandat duta besar Indonesia akan terus dilakukan Brasil sampai eksekusi mati gembong narkoba gelombang kedua dilakukan.
"Salah seorang gembong narkoba yang akan dieksekusi mati nanti kan juga dari Brasil,” jelasnya, pada keterangan tertulis, Kamis (26/2).
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah Indonesia tidak perlu melangkah lebih jauh dan gegabah. Pemerintah bisa meninjau kembali hubungan dagang dan pertahanan yang selama ini sudah terjalin dan saling menguntungkan dengan negara lain.
“Dalam pergaulan internasional, pasang surut hubungan bilateral adalah hal yang biasa, namun tetap harus berhati-hati,” ujar Zainuddin,