REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Museum nasional Irak resmi dibuka kembali setelah 12 tahun mati suri. Sebelumnya, museum hampir tak bernyawa saat hampir sepertiga, atau 15 ribu potongan benda museum dijarah selama invasi Amerika.
Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi mengatakan, pembukaan museum yang dilakukan Sabtu (28/2) ini penting terutama setelah kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) menghancurkan patung-patung kuno di Mosul.
"Kami berjanji untuk melindungi warisan negara," ujarnya dilansir Al Jazeera, Ahad (1/3).
Mosul since June last year released a video in which they smash ancient statues with sledgehammers in the city's museum.">Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (26/2), pejuang ISIL yang telah menduduki Mosul sejak Juni tahun lalu, merilis sebuah video saat mereka menghancurkan patung kuno dengan palu godam di museum kota, Mosul.
Kehancuran museum menyebabkan kemarahan global. Dewan Keamanan PBB menyerukan pertemuan darurat atas kekhawatiran nasib situs warisan besar lainnya di daerah yang dikuasai ISIL.
Kehancuran Mosul adalah bencana terburuk bagi Irak sejak museum nasional di Baghdad juga dijarah dalam kekacauan Irak beberapa periode lalu. Sebelumnya, Baghdad berkecamuk dengan momen tragis jatuhnya pimpinan Saddam Hussein oleh AS.