REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan pembicaraan nuklir dengan enam negara besar telah memasuki tahap penting, Sabtu (28/2).
Zarif mengeluarkan pernyataan tersebut dalam konferensi pers gabungan bersama dengan Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni, yang sedang berkunjung. Dia mengatakan Iran dan Amerika Serikat mengadakan pembicaraan bilateral yang terperinci dan bermanfaat di Jenewa, Swiss dari 21 sampai 23 Februari.
Pejabat senior Iran itu juga mengatakan negaranya dan kelompok P5+1 akan membuat kemajuan lebih lanjut, terutama dalam pencabutan sanksi terhadap Iran, dalam babak pembicaraan mendatang di Jenewa dalam waktu dekat.
Iran dan kelompok P5+1 telah membuat kemajuan serius di Jenewa Ahad lalu. Ia menambahkan kesepakatan akhir akan dicapai jika semua pihak yang berunding sepakat mengenai semua masalah program nuklir Iran.
Pada gilirannya, Gentiloni menyampaikan dukungan negaranya bagi upaya diplomatik mempersempit jurang pemisah mengenai masalah nuklir Iran dan berharap kesepakatan nuklir yang potensial antara Iran dan enam negara utama di dunia akan membantu meningkatkan hubungan antara Iran dan Italia.
Setelah dua kali tak bisa memenuhi tenggat, para perunding sepakat pada November 2014 untuk memperpanjang tenggat selama tujuh bulan lagi dan bermaksud mencapai kesepakatan kerangka kerja politik paling lambat pada penghujung Maret.
Perundingan nuklir tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Iran dimulai kembali di Jenewa pada Senin (23/2). Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Zarif serta Menteri Energi AS Ernest Moniz dan kepala nuklir atom Iran Ali Akbar Salehi bertemu untuk hari kedua setelah pertemuan dua jam pada Ahad (22/2).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
