Ahad 01 Mar 2015 18:18 WIB

Nuklir Iran Buat AS-Israel tak Lagi Mesra

Rep: c84/ Red: Esthi Maharani
PM Israel Netanyahu memperingatkan dunia tentang ancaman senjata nuklir Iran
Foto: Reuters
PM Israel Netanyahu memperingatkan dunia tentang ancaman senjata nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Polemik isu Nuklir yang dihembuskan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Iran terus meruncing. Kecaman tak hanya datang dari eksternal, melainkan di dalam negaranya sendiri.

Hal itu diungkapkan Mantan Kepala Badan Intelijen Israel Mossad Meir Dagan. Dilansir dari Al-Jazirah, Jumat (27/2) Dagan tanpa ragu menyalahkan sikap PM Israel tersebut dalam menanggapi ancaman nuklir Iran. Bahkan, dengan tegas ia menuding Netanyahu sebagai penyebab kerusakan strategis terbesar bagi Israel terkait masalah Iran ini.

Menjelang pidato kontroversial Netanyahu di Kongres Amerika Serikat 3 Maret mendatang, Dagan menilai kedatangan Netanyahu tanpa persetujuan Gedung Putih merupakan tindakan yang sia-sia dan kontraproduktif.

Kerunyaman atas sikap Netanyahu dikabarkan membuat hubungan Amerika Serikat (AS)-Israel yang terkenal mesra, merenggang untuk sementara waktu.

Hubungan antara Presiden AS Barack Obama dan Benjamin Netanyahu mencapai titik terendah. Polemik nuklir Iran juga diyakini akan merembet kesjumlah masalah lain yang menghinggapi hubungan bilateral AS-Israel tersebut.

Para pejabat AS sendiri marah dan menilai sikap Netanyahu sebagai sebuah penghinaan ata diplomasi Obama terhadap Iran terkait nuklir. Keretakan hubungan AS-Israel membuat prihatin para pejabat senior AS dan meminta Netanyahu untuk memahami proses yang sedang berjalan.

Sebelumnya, Para pejabat AS pada bulan lalu menuduh pemerintah Israel membocorkan informasi kepada media Israel untuk merusak perundingan Iran. Seorang pejabat AS mengatakan sifat "dipolitisasinya" kunjungan Netanyahu mengancam hubungan yang telah terjalin.

Banyak dari pejabat AS maupun Israel yang prihatin atas retaknya hubungan kedua negara dan berharap persoalan ini tidak merusak sejumlah prioritas kerjasama lainnya.

Israel sendiri menyimpan kekhawatiran besar jika AS tidak lagi aktif melindungi negaranya baik di PBB maupun organisasi internasional lainnya. Hal ini disebabkan kencangnya sikap Palestina yang mulai mendekati satu per satu forum-forum internasional seperti Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement