Ahad 01 Mar 2015 18:41 WIB

Setiap Bulan, 1.000 Warga Irak Terbunuh

Rep: C84/ Red: Ilham
Komunitas Yazidi Irak meninggalkan kampung halamannya.
Foto: AFP/Getty
Komunitas Yazidi Irak meninggalkan kampung halamannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Misi PBB untuk Irak (UNAMI) mengatakan, kekerasan yang melanda Irak telah menewaskan sedikitnya 1.103 warga Irak selama Februari 2015. Dari jumlah itu, 600 orang itu diantaranya merupakan warga sipil, sedangkan sisanya berasal dari aparat keamanan.

UNAMI menambahkan, setidaknya 2.280 orang terluka, termasuk 1.353 warga sipil atas kekerasan di Irak selama Februari. Sedangkan, pada Januari, korban tewas dikatakan mencapai angka 1.375. Artinya, setiap bulan pada tahun 2015 ada lebih dari 1.000 orang terbunuh.

Baghdad menjadi kota dengan korban tewas dari warga sipil terbanyak dengan angka 329 dan 875 warga sipil terluka. Utusan PBB, Nickolay Mladenov menyalahkan kematian pada kelompok ekstremis, pasukan pemerintah, dan milisi Syiah pro-pemerintah.

"Serangan teroris yang dilakukan oleh ISIS sengaja menargetkan semua rakyat Irak," kata Mladenov.

Dia meminta para pemimpin Irak untuk melakukan proses perdamaian dan menahan diri dari tindakan militer yang hanya menyengsarakan rakyat Irak. Pernyataan itu muncul sehari setelah serangkaian serangan yang menargetkan tempat-tempat umum dan pos pemeriksaan milisi Syiah di dan sekitar ibukota Irak tersebut, dimana telah  menewaskan sedikitnya 37 orang.

Beberapa jam kemudian, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok ekstrimis ISIS dan gerilyawan Sunni lainnya telah menguasai sebagian besar wilayah barat dan utara Irak pada tahun lalu. Menurut UNAMI, tahun lalu adalah yang paling mematikan di Irak sejak puncak konflik sektarian di negara itu pada 2006-2007 dengan total 12.282 orang tewas dan 23.126 terluka.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement