REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia, Tony Abbott terancam akan kembali menghadapi voting untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin Partai Liberal. Salah satu anggota kabinetnya mengatakan, Abbott tidak akan mampu meyakinkan sejumlah koleganya di internal Partai Liberal sekalipun dia berhasil mempertahankan posisinya.
Asisten Bendahara Partai Liberal, Josh Frydenberg kepada ABC mengatakan, dirinya tidak yakin perlu ada perubahan kepemimpinan di Partai Liberal saat ini . Dirinya berharap tidak akan terjadi pengambilan suara atau voting lagi di Partainya.
"Tidak dipungkiri memang ada sebagian orang di Partai Liberal yang menginginkan adanya pergantian kepemimpinan," katanya baru-baru ini.
"Tapi saya tidak yakin apapun yang dilakukan PM akan mampu meyakinkan mereka kalau dia layak dipertahankan sebagai PM," katanya.
"Meskipun misalnya saja Abbott berhasil memenangkan Nobel Perdamaian mereka tetap akan bersikap sama kalau mereka menginginkan perubahan kepemimpinan,"
"Menurut saja saat ini posisinya sangat sulit meskipun ini merupakan pandangan minoritas,"
Frydenberg mendorong agar koleganya memberi kesempatan bagi Abbott dengan mengatakan Abbott layak diberikan waktu agar bisa mampu memutar keberuntungan bagi Partai Liberal.
Ketika menghadiri acara Clean Up Australia Day di Shell Cove hari ini, Abbott menyatakan tidak mungkin dirinya bisa memuaskan semua orang dalam waktu sekaligus, namun membantah sepekulasi mengenai voting kepemimpinan di partainya hanya sebagai 'obsesi kalangan dalam' saja.
"Ini hanya daur ulang omong kosong sampah pada saat kita merayakan hari Clean Up Australia Day, mari kita masukan omong kosong sampah itu ke kantong sampah dan melenyapkannya," kata Abbott.
"Kita telah melewati isu ini selama beberapa minggu lalu, masalah ini sudah diselesikan dan kita sekarang telah satu paham dengan pemerintah,"
"Setiap hari Anda akan melihat bukti yang semakin kuat kalau pemerintahan saat ini tengah memfokuskan upaya untuk memerintah atas dasar kepentingan terbaik dari seluruh warga negara Australia," katanya.
Abbott selamat dari mosi untuk menggantikan kepemimpinannya dengan berhasil meraih dukungan suara 39 dari 61 suara dalam voting yang berlangsung beberapa pekan lalu namun Partai Liberal mengkritik terus berkembangnya kemampuan Abbott untuk melakukan perubahan dalam gaya kepemimpinannya.