REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal jarak pendek ke laut Korea. Aksi tersebut diduga dilakukan sebagai respon dimulainya latihan perang gabungan antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat di Seoul.
BBC News Senin (2/3) melaporkan, menurut keterangan militer Korsel, Korut menembakkan dua rudal jarak 490 kilometer ke kota barat Nampo dekat Semenanjung Korea. Latihan gabungan ini kerap membuat Korut marah.
Tes rudal merupakan retorika keras Korut untuk menunjukkan ketidaksukaan mereka akan latihan tersebut. Korut kerap menyebut latihan gabungan itu sebagai simulasi untuk invasi.
Dalam sebuah pernyataan, Staf Gabungan Korsel mengatakan rudal ditembakkan pada Senin pagi. Militer kini akan tetap waspada terhadap setiap peluncuran rudal susulan.
Sebelumnya, militer Korut mengecam latihan. Mereka menyatakan latihan sebagai pelanggaran terang-terangan atas kedaulatan nasional.
"Agresi harus ditangani oleh serangan tanpa ampun," ungkap pernyataan yang disiarkan kantor berita KCNA.
Pada 2013, latihan gabungan juga menyebabkan eskalasi ketegangan kedua Korea. Korut kala itu mengancam akan melakukan serangan nuklir dan memutuskan komunikasi dengan militer Selatan.
Sejauh ini Korut telah tiga kali melakukan tes nuklir, yakni pada 2006, 2009, dan 2013. Pembicaraan enam negara yang digelar untuk mengakhiri program nuklir Korut terhenti sejak awal 2009.