REPUBLIKA.CO.ID, BAUCHI -- Massa di wilayah timut laut Nigeria memukuli seorang perempuan hingga tewas, dan membakar tubuhnya. Ia dicurigai berencana melakukan aksi pemboman bunuh diri.
Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (2/3), saksi mata mengatakan, korban dan temannya menolak saat akan diperiksa di pintu masuk pasar di kota Bauchi pada Ahad (1/3). Pedagang sayur Mohd Adamu mengatakan pada Associated Press, setelah menolak, massa akhirnya menggeledah paksa perempuan tersebut dan menemukan dua botol diikatkan ke tubuhnya.
Massa kemudian memukuli perempuan tersebut hingga tewas, lalu menempatkan ban yang disiram bahan bakar di kepalanya sebelum akhirnya membakarnya. Perempuan kedua berhasil meloloskan diri dan telah ditemukan pihak berwenang.
Juru bicara polisi Bauchi, Haruna Mohammed menggambarkan perempuan itu dibunuh karena massa yang marah. Namun ia meragukan perempuan tersebut sebagai pembom, mengingat ia tak meledakkan diri saat diserang.
Mohammed mengatakan, polisi telah mengerahkan timnya ke lokasi kejadian untuk membubarkan massa. Tapi perempuan tersebut tewas sebelum petugas bisa menyelamatkannya.
"Tak satu pun penyerang dapat ditangkap," kata Mohammed.
Nampaknya kemarahan warga memuncak setelah serentetan bom bunuh diri di Nigeria. Selama ini Boko Haram, yang ingin menegakkan hukum Islam, kerap mendalangi aksi bom bunuh diri.
Baru-baru ini sejumlah gadis berusia 10 tahun digunakan untuk membawa bahan peledak ke pasar dan stasiun yang sibuk. Namun, belum jelas apakah mereka meledakkan diri mereka sendiri atau bom dikendalikan dari jarak jauh.
Sekitar 10 ribu orang tewas di Nigeria akibat kekerasan yang dilakukan Boko Haram. Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, 1,5 juta warga telah diusir dari rumah mereka akibat kekerasan yang dilakukan Boko Haram.