Senin 02 Mar 2015 13:21 WIB

Irak akan Rebut Kembali Kota Kelahiran Saddam Hussein

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Irak
Irak

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARRA -- Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan, pasukannya akan segera melancarkan serangan untuk merebut kembali kota Tikrit yang merupakan tempat kelahiran Saddam Hussein.

Dia menyerukan kelompok suku Sunni untuk segera meninggalkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Berbicara dalam konferensi pers di Samarra, Abadi mengatakan pasukannya akan segera merebut kembali Provinsi Salahudin, dimana terdapat pula di dalamnya kota Tikrit, dari tangan milisi ISIS. Namun ia tak memberikan informasi mengenai waktu pelaksanaan penyerangan kota, yang terletak 130 kilometer utara Baghdad tersebut. Ia hanya memperingatkan bahwa tempat lahir Saddam Hussein itu akan dikembalikan ke rakyatnya.

"Perdana Menteri dan kepala angkatan bersenjata, mengumumkan operasi keamanan untuk membebaskan Salahuddin," ungkap pernyataan kantor Abadi, seperti dilansir dari AP, Senin (2/3).

Abadi juga menawarkan para pejuang suku Sunni kesempatan terakhir. Ia menjanjikan memberi mereka pengampunan, jika mereka meninggalkan kelompok ISIS.

"Saya menyerukan pada orang-orang yang telah disesatkan atau melakukan kesalahan untuk meletakkan senjata dan bergabung dengan warga dan pasukan keamanan untuk membebaskan kota-kota mereka," kata Abadi.

Komentar Abadi tampaknya ditujukan untuk mantan anggota partai Baath yang dilarang Irak dan sejumlah suku Sunni yang tak puas dengan kepemimpinan Syiah di Baghdad. Loyalis Saddam Hussein tersebut telah bergabung dengan ISIS selama serangan ofensif kelompok itu di Irak.

"Ini merupakan kesempatan terakhir mereka. Jika mereka bersikeras tetap di jalan yang salah, mereka akan menerima hukuman yang adil karena mereka mendukung terorisme," ujar Abadi.

Kantor Abadi mengatakan, Abadi tiba di Samarra yang terletak 95 kilometer utara Baghdad untuk mengawasi jalannya operasi pembebasan Tikrit. Meski tak memberitahu kapan operasi akan dimulai, namun kehadirannya di Samarra menunjukkan bahwa serangan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Ribuan tentara dan pejuang dari milisi Syiah, yang dikenal sebagai Hashid Shaabi, telah dikerahkan untuk operasi. Abadi mengatakan operasi akan melibatkan pasukan dari beberapa arah. Warga Tikrit dilaporkan telah diperintahkan untuk mengevakuasi daerah tersebut menjelang operasi militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement