Senin 02 Mar 2015 15:38 WIB

Korut Tembakkan Rudal, Korsel-AS Mulai Latihan

Bendera Korut/ilustrasi
Foto: mega-flags.com
Bendera Korut/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) menembakkan dua rudal jarak-dekat ke perairan di bagian timur negeri itu, Senin (2/3). Semantara Korea Selatan dan Amerika Serikat (Korsel-AS) memulai pelatihan-gabungan tahunan.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan, seperti dikutip Kantor Berita Yonhap, mengatakan DPRK (Korea Utara) menembakkan dua rudal, yang diperkirakan adalah rudal balistik Scud, dari pukul 06.32 sampai 06.41 waktu setempat dari Daerah Nampo, Provinsi Pyongyang Selatan.

Rudal itu, yang ditembakkan dari Nampo, Kota Pantai yang terletak di sebelah barat-daya Ibu Kota DPRK --Pyongyang, terbak sekitar 490 kilometer melintasi wilayahnya ke perairan di bagian timur negeri tersebut.

Pejabat itu mengatakan militer Korea Selatan secara seksama mengawasi kemungkinan tindakan provokasi, termasuk penembakan rudal lagi.

Penembakan rudal tersebut dilakukan pada hari Korea Selatan dan Amerika Serikat melancarkan pelatihan militer gabungan tahunan mereka meskipun ada penentangan keras dari DPRK.

Departemen Staf Umum Angkatan Darat Rakyat Korea, DPRK, sebelumnya mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa Pyongyang takkan berpangku tangan dalam menghadapi pelatihan perang itu.

Pelatihan tersebut, katanya, adalah pelatihan bagi perang nuklir terhadap utara untuk menghilangkan pemimpin DPRK dan menduduki Pyongyang.

Seoul dan Washington melancarkan pelatihan perang gabungan tahunan mereka pada Senin. Pelatihan pos komando Key Resolve itu direncanakan berlangsung dari 2 Maret sampai 13 Mare, dengan melibatkan sebanyak 10.000 prajurit Korea Selatan dan 8.600 tentara AS.

Pelatihan Foal Eagle akan berlangsung dari 2 Maret sampai 24 April, dengan melibatkan tak kurang dari 200.000 prajurit Korea Selatan dan 3.700 personel militer Amerika, termasuk 3.500 tentara AS dari luar negeri.

Pelatihan Foal Eagle adalah serangkaian pelatihan manuver lapangan yang melibatkan operasi udara, laut dan khusus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement