REPUBLIKA.CO.ID,2014, JAKARTA -- CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group atau Group) membukukan laba bersih tahun 2014 sebesar 3,107 miliar ringgit Malaysia atau setara laba per saham (EPS) senilai 37,5 sen.
Di luar perolehan tidak rutin pada 2014 dan 2013, laba bersih yang dibukukan CIMB Group untuk Business As Usual (BAU) pada 2014 turun sebesar 24,6 persen year on year (YoY). Imbal hasil atas ekuitas (ROE) bersih yang disetahunkan untuk 2014 tercatat 9,2 persen.
Group Chief Executive CIMB Group Tengku Dato' Zafrul Tengku Abdul Aziz mengatakan, tahun 2014 merupakan tahun yang berat bagi CIMB Group. Sebab, laba dipengaruhi oleh turunnya pendapatan sedangkan provisi untuk kredit perbankan korporasi mengalami kenaikan, baik di CIMB Niaga maupun di Malaysia.
"Salah satu penyebabnya adalah pelemahan nilai Rupiah. Kondisi pasar modal masih belum menggembirakan akibat rendahnya volume perdagangan dan volatilitas, yang berdampak terhadap kinerja unit IB maupun Treasury and Markets," jelasnya dalam siaran pers, Senin (2/3).
Pendapatan operasional CIMB Group pada 2014 mengalami penurunan 1,0 persen menjadi 14,019 miliar ringgit Malaysia. Pendapatan bunga bersih naik 6,1 persen sementara pendapatan bukan bunga turun 14,9 persen. Menurutnya, penurunan tersebut disebabkan melemahnya kegiatan transaksi pasar modal dan treasury serta turunnya komisi bancassurance di Indonesia.
Kontribusi CIMB Niaga kepada CIMB Group juga dipengaruhi oleh dampak depresiasi Rupiah hingga rata-rata 8,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Biaya operasional naik sebesar 0,6 persen, sehingga CIMB Group membukukan Pre Provision Operating Profit (PPOP) 3,2 persen lebih rendah.
Meski demikian, PBT Group turun 23,0 persen menjadi 4,277 miliar ringgit Malaysia akibat meningkatnya provisi untuk kredit korporasi pada unit di Indonesia dan Malaysia.
PBT yang dihasilkan unit Consumer Banking regional CIMB Group pada 2014 turun 0,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 2,258 miliar ringgit Malaysia atau 53 persen dari PBT Group (dari 41 persen pada 2013). Kontribusi unit perbankan konsumen di Malaysia, Singapura dan Thailand dinilai meningkat. Sementara kontribusi dari unit di Indonesia mengalami penurunan sebagai imbas dikeluarkannya peraturan tentang bancassurance dan melemahnya kurs mata uang.
PBT unit Regional Wholesale Banking CIMB Group turun 40,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 1,606 miliar ringgit Malaysia. Sementara itu, PBT unit Investments menurun 26,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi dari unit perbankan konsumen dan korporasi CIMB Group tercatat naik dari 66 persen menjadi 69 persen terhadap total PBT.
Kontribusi PBT dari unit operasional di luar Malaysia kepada CIMB Group turun menjadi 28 persen pada 2014 dari 38 persen pada 2013. Hal itu disebabkan berkurangnya PBT BAU unit di Indonesia sebesar 52,6 persen menjadi 838 juta ringgit Malaysia dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan penurunan pendapatan CIMB Niaga dan depresiasi Rupiah.
Kontribusi PBT Thailand kepada Group turun 37,2 persen menjadi 213 juta ringgit Malaysia dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu sejalan meningkatnya provisi dan penurunan pendapatan CIMB Securities (Thailand). Total kontribusi PBT dari unit di Singapura naik 40,4 persen menjadi 323 juta ringgit Malaysia menyusul peningkatan PBT CIMB Bank Singapore hingga 60,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.