Selasa 03 Mar 2015 10:11 WIB

Obama Minta Iran Bekukan Program Nuklir 10 tahun

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, untuk mencapai kesepakatan Iran harus bersedia membekukan program nuklirnya selama minimal 10 tahun. Ini disampaikan Obama di tengah rencana Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyampaikan pandangannya soal nuklir Iran, di hadapan Kongres AS.

Diwawancarai secara eksklusif oleh kantor berita Reuters, Senin (2/3), Obama mengatakan tujuan AS selama ini adalah mencapai kesepakatan kerangka kerja mengenai program nuklir Iran. Obama mengatakan, Iran harus bersedia menyetujui dua digit tahun untuk membekukan program mereka demi tercapainya kesepakatan.

Komentar Obama mengenai kerangka waktu untuk pembekuan program nuklir itu, merupakan salah satu sinyal kuat pemerintah AS mendekati tenggat waktu kesepakatan. Selama ini pembicaraan antara negara-negara kekuatan dunia dan Iran telah mencapai tahap kritis menjelang batas kesepakatan kerangka kerja pada akhir Maret. Pembicaraan nuklir ditargetkan mencapai kesepakatan akhir pada 30 Juni.

Sikap Obama yang bersikeras melakukan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan dengan Iran, mendapay krtikan dari berbagai kalangan. Banyak yang khawatir kesepakatan justru akan memberi kemungkinan Iran menjadi negara nuklir nantinya.

Seperti yang selama ini digaungkan Netanyahu. Dalam pidato yang rencananya akan disampaikannya di hadapan Kongres AS, Netanyahu akan menyampaikan pandangannya soal nuklir Iran. Rencana Netanyahu menimbulkan gesekan antara dirinya dengan Obama.

Namun Obama mengatakan, gangguan tersebut tak akan merusak hubungan Israel dan AS secara permanen. Meski begitu Obama mengkritik keras sikap Netanyahu dan menekankan adanya ketidaksepakatan yang besar di antara mereka, terkait bagaimana mencegah musuh bebuyutan Israel memperoleh senjata nuklir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement