Selasa 03 Mar 2015 16:39 WIB

Pulau Aoshima, Surganya Pecinta Kucing

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Pose meregang seperti kucing baik untuk menjaga tubuh tidak kaku.
Foto: pixgood
Pose meregang seperti kucing baik untuk menjaga tubuh tidak kaku.

REPUBLIKA.CO.ID, AOSHIMA -- Mungkin tidak ada tempat seperti ini dibelahan dunia lain. Dimana manusia dan kucing jumlahnya berbanding satu dan enam.

Ratusan kucing berkeliaran di sebuah pulau terpencil di bagian selatan Jepang, Aoshima. Mereka meringkuk di rumah-rumah kosong, mondar mandir dan beraktivitas layaknya penghuni 'asli' desa nelayan tersebut.

Desa ini berpenghunikan para pensiunan tua yang tidak bermigrasi ke kota setelah Perang Dunia kedua. Mereka hidup bertetangga dengan para kucing yang semula berjumlah sekitar 120 ekor ini.

Awalnya, kucing dibawa ke sana untung mengendalikan hama tikus yang sering menganggu perahu nelayan. Namun seiring waktu mereka berkembang biak dan semakin banyak.

''Ada satu ton kucing di sini. Kemudian seperti penyihir kucing kami memberi makan, ini menyenangkan,'' kata pengunjung Makiko Yamasaki seperti dikutip Reuters, Senin (3/3). Perempuan 27 tahun ini mengaku ingin datang lagi dikemudian hari.

Pulau Aoshima terletak 30 menit dari lepas pantai Prefektur Ehime menggunakan kapal feri. Ia telah menjadi rumah bagi 900 orang pada tahun 1945. Satu-satunya aktivitas manusia yang terlihat adalah adanya muatan kapal turis yang mengunjungi pulau.

Aoshima juga dikenal sebagai Cat Island. Meski tidak ada restoran, mobil, toko maupun kios penjual makanan ringan, Aoshima tetap surga bagi turis pecinta kucing.

Di Jepang, kucing menjadi lambang kelucuan seperti layaknya Hello Kitty. Kucing Aoshima pun tidak pilih-pilih. Mereka bisa makan dengan nasi, kentang dan cemilan lain yang diberikan wisatawan.

Tidak adanya predator alami membuat kucing-kucing ini berkeliaran di pulau tanpa rasa takut. Meski demikian, tak semua penduduk Aoshima suka pada kucing.

Warga setempat telah berusaha mengendalikan kelahirannya dengan mengebiri 10 kucing jantan. Meski tidak keberatan turis datang, mereka tidak memanfaatkan kedatangan mereka. Kebanyakan mengaku hanya ingin hidup tenang.

''Jika datang ke pulau kucing ini menyenangkan mereka, maka itu hal baik. Tapi saya harap mereka menggunakan cara yang tidak mengganggu warga yang tinggal di sini,'' kata seorang nelayan, Hidenori Kamimoto (65 tahun).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement