REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Pihak berwenang Pakistan menahan ratusan orangtua yang menolak vaksinasi polio untuk anak-anaknya. Penolakan masyarakat serta ancaman Taliban menghalangi upaya pemberantasan penyakit penyebab kelumpuhan itu.
Direktur Kesehatan untuk Khyber-Pakhtunkhwa, Pervez Kamal mengatakan petugas terpaksa meminta tolong polisi. Sejumlah orangtua terpengaruh oleh beberapa ulama, yang menyebut kampanye imunisasi pemerintah itu sebagai alat melemahkan Islam.
"Tidak ada pilihan lain. Kami telah melakukan begitu banyak kampanye kewaspadaan bagi para orangtua dan masyarakat umum bahwa tidak ada yang membahayakan dalam vaksin, namun itu tidak membantu," kata Kamal, Selasa (3/3).
Tercatat 306 kasus polio di Pakistan pada 2014. Kamal mengatakan daftar kasus penolakan telah disiapkan dan telah dikeluarkan surat perintah penahanan bagi lebih dari 1.000 orangtua.
"Sejauh ini, kami telah menahan 471 orangtua dan upaya-upaya masih terus dilakukan untuk menangkap yang lainnya," kata seorang polisi di Peshawar.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan polio turun 99 persen dalam 25 tahun terakhir dengan kampanye vaksinasi yang agresif. Polio kembali berkembang di Pakistan sejak Taliban, yang ingin menggulingkan pemerintahan dan menegakkan aturan Islam yang ketat, mulai menyasar pekerja kesehatan pemerintah yang melakukan gerakan vaksinasi.
Sebanyak 64 orang tewas dalam serangan terhadap tim polio dan pasukan pengawal mereka sejak 2012. Taliban melarang vaksinasi di kawasan-kawasan yang mereka kuasai. Beberapa warga Pakistan juga menentang vaksinasi karena mereka yakin gerakan itu merupakan bagian dari rencana Barat untuk mensterilkan anak-anak.
Gambaran mengenai vaksinasi semakin buruk setelah seorang dokter Pakistan yang bekerja untuk CIA menggunakan kedok kampanye vaksinasi untuk memata-matai Osama bin Laden pada 2011.
Pemerintah melancarkan kampanye nasional melawan polio setiap bulan. Berdasar data dari kampanye pertama tahun ini, hampir 60 ribu anak tidak mendapat imunisasi karena penolakan orangtua.
Seorang pejabat pemerintah, Riaz Mehsud mengatakan di Peshawar saja muncul lebih dari 14 ribu penolakan terhadap imunisasi. "Kami memutuskan mengambil tantangan ini dan memastikan setiap anak mendapat vaksinasi," kata Mehsud.