REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Untuk meredam kekhawatiran konflik di Semenanjung Arab, Menteri Luar Negeri AS John Kerry melakukan kunjungan di Riyadh. Kunjungannya dilakukan sebagai antisipasi ketidakstabilan yang akan terjadi di Yaman dan negara lainnya setelah kesepakatan nuklir dengan Iran.
Kerry langsung terbang ke Riyadh pada Kamis (5/3), sehari setelah tahap akhir perundingan nuklir Iran. Di Riyadh ia melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dari negara-negara Semenanjung Arab dan Raja Arab Saudi yang baru.
Para pejabat AS mengatakan kunjungan Kerry untuk meyakinkan para pimpinan di Semenanjung Arab, kesepakatan dengan pemerintah Iran tidak akan membiarkan Iran mendapatkan bom nuklir dan itu bukan berarti Amerika sudah puas dengan masalah keamanan yang lebih luas.
Iran mendukung pasukan yang bertempur di Suriah dan Irak. Iran juga terlibat dengan aksi pemberontak yang menggulingkan pemerintah di Yaman.
Kunjungan Kerry di Riyadh juga akan membahas perang melawan militan kelompok ISIS.