REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Peneliti dari kalangan mahasiswa di Inggris berhasil memperkenalkan toilet yang dapat memanfaatkan energi dalam urine untuk membangkitkan tenaga listrik. Penemuan ini diharapkan bisa digunakan untuk penerangan di kawasan terpencil seperti perkampungan dan tempat pengungsi.
Universitas West England di Bristol yang memprakarsai penemuan tersebut. Hasil penelitian yang dikembangkan, saat ini masih berada di kampus tersebut.
Jika terbukti bisa memberikan sumber listrik, peneliti berharap toilet itu bisa dipasang di kamp-kamp pengungsi untuk memberikan pasokan listrik secara konstan--termasuk untuk penerangan.
"Adalah tantangan untuk bisa menerangi kawasan yang susah diakses oleh pasokan listrik," kata Andy Bastable, Kepala Air dan Sanitasi Oxfam.
Setiap toilet itu ditaksir membutuhkan biaya sekitar 600 poundsterling (914 dolar AS) untuk pembuatan dan pemasangan. Toilet tersebut mengandung bakteri yang memecahkan bahan-bahan kimia dalam urine, dan kemudian pelepasan energi dalam bentuk listrik yang kemudian disimpan dalam sel bahan bakar.
"Sel bahan bakar mikrobia (MFC) ini bekerja dengan memanfaatkan mikroba hidup yang memakan urine untuk perkembangbiakannya," kata dia menjelaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
