REPUBLIKA.CO.ID, Damaskus -- Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan ia berhasil bertahan menghadapi krisis selama hampir empat tahun di Suriah berkat dukungan rakyat.
Bashar dalam wawancara dengan Stasiun Televisi Negara Portugal RTP mengatakan dukungan rakyat memungkinkan dia untuk tetap bertahan dalam menghadapi konflik yang berkepanjangan kendati negara regional dan Barat memberi dukungan kepada gerilyawan bersenjata di Suriah. Hasil wawancara tersebut disiarkan pada Rabu malam (4/3) dan disiarkan juga oleh media Suriah pada Kamis (5/3).
Assad mengatakan Suriah bukan negara gagal. Ia mengatakan gaji masih dibayarkan kepada pegawai negara di beberapa daerah yang dikuasai gerilyawan. Dia menambahkan rakyat Suriah bertekad terus memerangi pelaku teror dan mendukung negara mereka.
Bashar juga menyatakan jumlah korban jiwa di pihak rakyat Suriah dalam krisis tersebut yang disiarkan oleh media Barat dibesar-besarkan. Dia kembali menyampaikan tuduhan negara Barat mendukung pelaku teror di Suriah.
Menurut Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, jumlah korban jiwa setelah hampir empat tahun krisis naik jadi 210 ribu. Hampir separuh dari mereka adalah warga sipil.