REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir diguncang heboh temuan film porno dengan latar belakang Piramida. Film porno berdurasi sepuluh menit itu dibuat pada Januari 2015. Kuat dugaan, film porno itu dibuat oleh para wisatawan asal Rusia. Sejumlah pihak pengamanan Giza sudah dimintai keterangan.
Mendapati kabar temuan tersebut, pemerintah Mesir menyatakan tidak akan tinggal diam. Menteri Purbakala Mesir, Mahmoud Al Demati mengaku akan serius mengusut aksi penghinaan terhadap peninggalan bersejarah tersebut.
Pemerintah melalui kejaksaan setempat dikabarkan telah menuntut salah satu agen perjalanan yang menjadikan kegiatannya menjadi tidak beradab. Identitas agen perjalanan terungkap dari credit tittle dalam film yang juga telah dimuat dalam subtitle Inggris tersebut.
Koordinator Peduli Sejarah Peninggalan Mesir, Osama Karar menganggap serius pencederaan atas keberadaan Piramida tersebut. Ia menuding pihak keamanan setempat melakukan fasilitasi untuk syuting film porno tersebut.
"Sebab sistem pengaman lokasi Giza itu bernilai 30 juta dollar," ujarnya dilansir Al Arabiya, Jumat (6/3).
Syuting film porno yang telah beredar luas itu dibuat di dekat Patung Sphinx dan Senn di kawasan al-Agouz, dekat kawasan piramida Mesir. Pascainsiden memalukan itu, pihak otoritas telah menambah sejumlah kamera pengintai di sekitar lokasi.