REPUBLIKA.CO.ID, ESSEX -- Seorang wanita bernama Polly Chowdhury (35) tega menyiksa puteri kandungnya sendiri, Ayesha (8) hingga tewas. Diduga perbuatan yang dilakukan Polly akibat pengaruh dari kekasih sesama jenisnya, Kiki Muddar (43) yang berhasil menyakinkan Chowdhury bahwa anak perempuannya itu telah dipengaruhi setan dan perlu dibunuh.
Selama tiga tahun, Muddar, yang pernah bekerja sebagai relawan ambulan St.John ini memberikan ribuan pesan melalui jejaring Sosial Facebook kepada Chowdhury. Pesan-pesan Muddar mengenai ruh yang ada di dalam tubuh Ayesha, secara bertahap meracuni pikiran Chowdhury.
Chowdhury, yang bekerja sebagai asisten pengacara, semakin yakin bahwa puteri kandungnya itu perlu dibunuh untuk menghentikan terbukanya gerbang neraka.
Dilansir dari Telegraph, Muddar dan Chowdhury memulai penyiksaan terhadap Ayesha dengan memandikan gadis kecil itu dengan air dingin dan memberinya makanan yang sangat banyak hingga jatuh sakit. Keduanya juga selalu memukul Ayesha sehingga para tetangga sering mendengar teriakan menyedihkan.
Ayesha akhirnya meninggal setelah terkena pukulan di kepalanya. Jenazah Ayesha ditemukan di Chadwell Heath, Essex. Ketika petugas medis tiba satu hari setelah Ayesha meninggal, ia ditemukan terbaring dalam keadaan telanjang. Hasil otopsi menunjukkan ada 50 luka di sekujur tubuh Ayesha, termasuk luka gigitan ibunya.
Muddar dan Chowdhury sama-sama mengatakan Ayesha telah dibunuh wanita lain, namun penyidik menemukan mereka bersalah atas pembunuhan tersebut. Keduanya juga membantah memiliki hubungan khusus.
Seorang tetangga melaporkan telah mendengar Ayesha berteriak, menangis, dan memohon kepada ibunya di malam sebelum kematiannya. "Mama, saya tidak mau menjadi jahat, Mama, Mama, saya tidak mau menjadi jahat," ujar tetangga itu menirukan teriakan korban.
Setelah Muddar dan Chowdhury dijatuhi hukuman, ayah Ayesha, Afsal Ali, menyatakan kesedihannya. Menurutnya, Ayesha adalah anak yang luar biasa cerdas, penuh kasih, dan mencintai keluarganya.