REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Ladang minyak Al-Ghani di Libya Selatan diserang beberapa gerilyawan bersenjata tak dikenal, Jumat (6/3). Perusahaan milik negara National Oil Corporation (NOC) mengatakan delapan orang tewas.
Seluruh korban adalah penjaga keamanan. Tidak ada pekerja ladang minyak yang cedera. Belum diketahui secara jelas identitas penyerang. Beberapa warga setempat mengatakan mereka melihat asap tebal membumbung dari daerah tersebut.
Pekan lalu, beberapa gerilyawan yang setia kepada organisasi fanatik ISIS meningkatkan serangan terhadap ladang minyak di Libya Timur, sehingga memaksa NOC mengumumkan 11 ladang minyaknya tak beroperasi.
Kelompok ISIS dan milisi pro-sekuler bersaing memperebutkan kota besar dan kecil selama berbulan-bulan sehingga menimbulkan kekacauan di negara Afrika Utara itu.
Libya terpecah menjadi dua pemerintahan. Keduanya bersaing merebut kekuasaan. Sebagian kelompok yang berafiliasi kepada ISIS memanfaatkan keadaan dan merebut beberapa kota besar seperti Sirte dan Derna.