REPUBLIKA.CO.ID, PORTLAND -- Seorang perempuan pengunjung restoran Italia di Portland, Amerika Serikat, menggugat Enzo's Caffe Italiano. Penyebab gugatan itu yakni pihak restoran tidak melayaninya tepat di hari Valentine.
Valentine menjadi hari yang dinantikan sejumlah pasangan. Banyak pasangan yang merayakan hari itu dengan berbagai macam acara. Salah satunya oleh Kathleen Hampton yang merayakan hari itu dengan makan malam bersama suaminya di restoran Italia.
Sayangnya, wanita yang tinggal di kota Portland, Amerika Serikat itu malah menggugat restoran Italia di kota tersebut, Enzo's Caffe Italiano.
Dikabarkan melalui surat kabar lokal KGW dan dilansir dari situs online News.com.au, Hampton membuat reservasi untuk dua orang di restoran itu pada Sabtu (14/2) pukul 19.00 waktu setempat. Dia ingin merayakan valentine bersama suaminya, tetapi suaminya tidak bisa datang di menit terakhir.
Hampton memutuskan untuk tetap reservasi. Tetapi, dia mengkalim dirinya merasa tidak nyaman dengan cara restoran memperlakukan dirinya dari saat dia tiba di sana.
"Saya akhirnya duduk setelah orang-orang datang, setelah saya mendapatkan kursi. Saya pikir itu aneh, tapi saya tidak mendapatkan layanan apa pun," kata Hampton dalam dokumen pengadilan menurut KGW.
Seorang pelayan restoran yang khusus menyediakan lima menu hidangan untuk Valentine, diduga meminta Hampton untuk meninggalkan mejanya ketika dia sudah siap untuk memesan. Sementara dia ditawari untuk duduk di bar, dia mengkalim dirinya ingin pergi dari sana.
Dia begitu terluka dan hancur karena tidak pernah mengalami kejadian ini sebelumnya di Portland. "Aku meninggalkan mereka sambil berkata aku akan pergi dan mereka mengatakan padaku jangan pergi," ucap Hampston.
Akibat kejadian itu, sekarang dia menggugat Enzo's Caffe Italiano sebesar 100 ribu dolar Amerika (Rp 1,3 miliar). Selain itu, dia ingin memastikan kepada semua pemiliki bisnis di N.EE. Alberta untuk mengucapkan permintaan maaf kepada publik. Dia mengatakan dirinya benar-benar serius mengenai hal ini.
Pemilik restoran itu, Enzo Lazandoro, berbicara kepada stasiun berita. Dia mengatakan ketika Hampton tiba sendirian di restoran, stafnya berasumsi suami Hampton masih dalam perjalanan. Sehingga, dia ditawari segelas anggur sambil menunggu kedatangan suaminya.
Lanzadoro mengatakan kepada KGW, malam ketika restoran menyajikan menu khusus, staf restoran biasanya tidak duduk sampai semua pengunjung tiba. Banyak meja yang sudah dipesan untuk dua orang atau lebih. Karena, semua kursi terisi penuh dan restoran menjadi sibuk.
Pemilik restoran Italia ini mengklaim Hampton tidak memberitahu pelayan bahwa suaminya telah membatalkan acara mereka. Sehingga, dia hanya duduk dan ditawari segelas anggur kedua oleh pelayan.
"Ketika pelayan bertanya apakah ada orang lain yang datang, dia berkata 'Tidak, dia tidak datang'," kata Lanzandoro kepada KGW.
Dia juga menjelaskan karena saat itu merupakan hari Valentine, sehingga tentu saja pelayan mengatakan kepada Hampton "Maaf, anda tidak dapat mengambil meja sendiri, anda bisa duduk di bar atau di luar".