REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir melakukan eksekusi mati perdana terhadap seorang pendukung mantan Presiden Mesir Mohammed Mursi di Kairo, Mesir, Sabtu (7/3).
Sang terpidana mati, Mahmoud Hassan Ramadan dinilai melakukan pembunuhan selama masa kisruh pertengahan tahun 2013 lalu.
Reuters melansir, dalam keterangan Facebook resmi Kementerian Dalam Negeri Mesir disebutkan, Ramadan melempar seorang anak dari gedung tinggi. Pihak keamanan Mesir juga menyebut, Ramadan hanyalah pendukung, bukan anggota resmi Ikhwanul Muslimin (IM).
Disebutkan pula, ada sebuah rekaman video yang menampilkan sosok Ramadan melempar seorang anak dari atas gedung di distrik Kota Sidi Gaber, Mesir, pada 2003 silam. Tampak dari video itu, Ramadan membawa bendera lambang Alqaidah di punggungnya.
Buntut dari kerusuhan 2013, pemerintah Mesir telah menghukum 57 orang oposisi. Sebagian besar mereka mendapatkan vonis 15-25 tahun penjara. Eksekusi mati Ramadan sendiri dilakukan sebulan setelah pengadilan digelar.
Ada ratusan orang pendukung IM telah divonis hukuman mati di bawah pemerintahan Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi.
Pemerintah Mesir setelah kerusuhan 2013 acapkali menuding IM hendak menggulingkan pemerintahan yang sah. Sementara itu, IM menyatakan diri sebagai organisasi damai, pihak militer Mesir dianggap merebut kebebasan rakyat Mesir setelah tergulingnya Presiden Hosni Mubarak.
Naiknya Presiden Mursi diklaim sebagian besar kalangan mendukung posisi IM di Mesir.