Ahad 08 Mar 2015 16:05 WIB

Keluarga Korban MH370 Masih Berduka

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pencarian pesawat MH370 terus dilakukan
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Pencarian pesawat MH370 terus dilakukan

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Hari ini 8 Maret 2015, tahun pertama raibnya pesawat Malaysia Airlines MH370 diperingati keluarga seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 239 orang, termasuk kru, Ahad (8/3). Mereka berjanji tidak akan menyerah pada keputusasaan.

Peringatan satu tahun dilakukan di Cina dan Malaysia. Ratusan orang berkumpul di kuil Buddha di pusat kota Beijing. Beberapa dari mereka menggunakan kaos bertulisan 'Tidak Akan Menyerah. Tetap Mencari'.

"Kami ingin menunjukkan tekad kami," kata Jiang Hui, anak korban MH370. Menurutnya, peringatan satu tahun ini juga untuk mendoakan orang-orang tercinta sekaligus saling menguatkan harapan bahwa korban dapat kembali dan kebenaran akan keluar secepat mungkin.

Menurutnya, mereka tidak akan percaya begitu saja pada pihak berwenang. Perlu bukti konkrit untuk membuat mereka menerima kesimpulan dari pihak berwenang Malaysia yang menyebut tak ada satu pun korban MH370 selamat.

"Sejak 8 Maret tahun lalu tidak ada yang berubah, tidak ada yang ditemukan. Setiap hari hanya ada kebohongan dan tipuan untuk para keluarga," kata seorang ibu korban di kuil Beijing. Wanita yang mau disebut sebagai Li saja ini mengatakan saat ini ia tak hanya menderita, tapi juga penuh kebencian.

Sekelompok petugas keamanan berjaga di dekat kerumunan para keluarga. Sejak menghilangnya pesawat, pihak keamanan mengetatkan pengawasan pada keluarga korban. Terutama pascakritik mereka pada pemerintah yang dinilai lamban. 

Sementara di Kuala Lumpur, sebuah kelompok yang mendukung sanak keluarga korban, Voice 370 menggelar acara ''Day of Remembrance'' di sebuah mal. Anak salah satu penumpang, Grace Subathirai Nathan mengatakan acara peringatan sangat penting.

"Untuk mengingatkan publik bahwa kita masih belum memiliki jawaban dan kita harus terus mencari," kata anak dari Anne Daisy itu. Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak pun mengatakan hal yang sama dalam sebuah pernyataan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement