REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Seorang pejabat Qatar mengunjungi kawasan Gaza yang dibom dalam perang musim panas lalu dengan Israel. Negara Teluk Arab ini telah memulai proyek membangun kembali 1.000 rumah sebagai bagian dari janji bantuan satu miliar dolar AS, Selasa (10/3).
Kepala Komite Qatar Mohammad al Amadi untuk pembangunan Gaza mengatakan sebelumnya Israel telah mengizinkan empat truk semen masuk ke Jalur Gaza. Rencana pembangunan rumah bisa dimulai.
Lembaga militer Israel yang mengawasi interaksi sipil dengan Hamas menolak berkomentar langsung saat ditanya tentang pengiriman.
"Hari ini kita mulai (usaha) satu miliar dolar," kata Amadi kepada wartawan di puing-puing rumah sakit yang hancur selama perang Gaza, dikutip dari Al Arabiya.
Para pejabat Palestina dan PBB mengatakan 130 ribu rumah telah diperbaiki karena hancur dan rusak dalam pertempuran itu.
"Kami ingin lebih banyak negara datang dan membangun Gaza. Gaza menderita, "kata Amadi.
Pada konferensi donor di Kairo yang dilaksanakan Oktober, Qatar mengatakan akan memberikan satu miliar dolar AS untuk bantuan rekonstruksi Gaza. Pada pertemuan itu 54 miliar dijanjikan akan diberikan, tapi belum semua mencapai Jalur Gaza.
Para pejabat PBB mengatakan konflik internal Palestina telah memblokir impor bahan bangunan. Israel juga membatasi secara ketat aliran beton, semen, batang besi, dan bahan lainnya ke Gaza. Menurut Israel, bahan-bahan itu bisa dimanfaatkan untuk tujuan militer oleh Hamas.
Qatar adalah sekutu utama Hamas dan saat ini pemimpin politik utama kelompok itu adalah Khaled Meshaal.