Rabu 11 Mar 2015 19:34 WIB

Netanyahu Pesimis Menang di Pemilu

Rep: c07/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALLEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan kepada para pendukungnya bahwa ada upaya yang luar biasa, di seluruh dunia, untuk menjatuhkannya jelang pemilu yang akan dilaksanakan (17/3) pekan depan.  Meskipun merasa pesimis, ia terus meyakinkan kepada pendukungnya akan  menang melawan Isaac Herzog.

“Ini (hasil pemilu) masih jauh dari pasti, ada bahaya sesungguhnya,” ujar Netanyahu di sebuah rekaman suara radio Army, seperti yang dilansir dari Reuters.

Ia menyakini bila rivalnya, Hezorg terpilih maka kesepakatan baru dengan Palestina akan terjadi seperti membagi kota Jerusallem dan mengembalikan wilayah tersebut.

Bahkan, sambung Netanyahu, rivalnya juga menjanjikan akan menghidupkan kembali negosiasi dengan Palestina, setelah gagal pada April tahun lalu.

Sebelumnya, radio Angkatan Darat Israel, menyiarkan pernyataan Netanyahu yang mengatakan persaingan sangat ketat dalam pemilu kali ini. Menurutnya tidak ada jaminan bisa menang karena ia meyakini ada upaya besar dari dunia luar untuk menggulingkan pemerintahannya. Ucapan itu diartikan sebagai bentuk kekhawatiran Netanyahu

Sementara itu menurut hasil jajak pendapat, Netanyahu dan Herzog bersaing ketat. Namun para pengamat politik mengatakan Netanyahu memiliki kesempatan lebih baik untuk membentuk koalisi pemerintahan dibanding rivalnya.

Herzog mengatakan menjelang pemilu Netanyahu merasa tertekan dan pernyataannya 'menembak' ke semua arah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement