REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jejaring sosial Facebook akhirnya menghapus emoji ‘merasa gemuk’ (feeling fat) dari menu status updatenya. Penghapusan emoji tersebut diakukan setelah lebih dari 16 ribu orang menandatangani petisi digital di change.org.
Dilansir dari Daily Mail, aktivis dan mahasiswi Universitas Ohio, Catherine Weingarten (24), yang menggerakkan petisi itu menyebutkan dengan adanya emoji itu, Facebook menunjukkan sikap tidak peka terhadap orang-orang yang memiliki penyakit eating disorder. Weingarten berusaha memerangi munculnya perasaan benci pada tubuh sendiri yang sering dialami oleh perempuan dewasa dan anak-anak.
Pada petisi itu, Weingarten mengatakan, gemuk bukanlah perasaan. Pada emoji ‘merasa gemuk’, emoji dibuat menyerupai orang gemuk dengan bibir besar dan dagu ganda. "Saya pikir itu seharusnya lucu, tapi melihatnya membuat saya marah,” ujar Weingarten.
Sebagai seseorang yang berjuang mengatasi gejala eating disorder, Weingarten mengaku tahu bagaimana rasanya ‘merasa gemuk’. Ia telah bertahun-tahun memiliki pikiran negatif mengenai bentuk tubuhnya dan sering kali menahan lapar untuk dapat menurunkan berat badan.
Petisi juga merupakan bagian dari kampanye terkait dengan Pekan Kesadaran Gangguan Makan Nasional di Amerika Serikat. “Kami telah banyak mendengar dari masyarakat yang menilai emoji ‘merasa gemuk’ di Facebook dapat memperkuat citra negatif pada tubuh, terutama bagi orang-orang yang berjuang memerangi gejala eating disorder," kata juru bicara Facebook, Selasa (10/3).
Hal itu yang menyebabkan Facebook memutuskan untuk akan menghapus emoji tersebut di daftar pilihan emoji dalam kolom status. Facebook akan terus mendengarkan tanggapan masyarakat dalam mengekspresikan diri di Facebook.