REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Swedia mengumumkan tidak akan memperbarui perjanjian kerja sama militer dengan Arab Saudi. Secara efektif hal itu mengakhiri hubungan pertahanan karena peningkatan kekhawatiran masalah hak asasi.
"Itu akan berakhir," kata Perdana Menteri Swedia Stefan Loefven kepada radio publik terkait kesepakatan Arab Saudi-Swedia pada 2005, Rabu (11/3).
Perdana Menteri dari kelompok Sosial-Demokrat itu berbicara sehari setelah Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstroem menuduh Arab Saudi merintangi pidatonya pada pertemuan Liga Arab.
Arab Saudi adalah pembeli terbesar ketiga senjata Swedia. Pada 2014, Riyadh membeli peralatan senilai 338 juta kroner (lebih dari 400 miliar rupiah). Kesepakatan itu yang jatuh tempo pada Mei, telah dikecam Partai Sosial Demokrat Loefven.
Wallstroem jarang mengomentari Arab Saudi tetapi pada Januari ia mengecam perlakuan kerajaan itu pada blogger Raef Badawi, yang telah dijatuhi hukuman 1.000 cambukan dan 10 tahun penjara karena menghina Islam.