REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kelompok teroris ISIS merilis foto yang menunjukkan Jake White Jihadi saat akan melakukan aksi bom bunuh diri di Propinsi Anbar, Irak. Jake sebelumnya telah diidentifikasi sebagai Jake Bilardi, remaja usia 18 tahun asal Melbourne, Australia.
Sejauh ini sangat sulit untuk memastikan kebenaran klaim ISIS tersebut. Namun melalui foto ini, ISIS menyatakan Abu Abdullah al-Australi, nama lain dari Jake Bilardi, merupakan salah seorang dari sekelompok pelaku bom bunuh diri.
Menurut laporan resmi, sejumlah lokasi di Propinsi Anbar menjadi sasaran aksi pengeboman hari Rabu (11/3). Salah satunya adalah markas tentara Irak.
Polisi setempat menyebutkan ada 12 bom mobil meledak secara bersamaan di sejumlah lokasi di Ramadi, ibukota Propinsi Anbar.
Dalam foto yang beredar, tampak sebuah mobil yang sedang melewati gang berdebu. Lampu dan kaca pintu belakang mobil itu telah rusak. Lalu, sebuah foto inset menunjukkan pria kurus berambut panjang yang mirip Jake Bilardi, duduk di belakang kemudi.
Polisi mengatakan, dalam serangan bom bunuh itu, 17 orang meninggal dunia dan 38 lainnya cedera.
Pihak Deplu Australia menanggapi hal ini dengan menyebutkan sulitnya memastikan informasi kematian warga Australia yang berada di Suriah dan Irak dewasa ini.
Dikatakan, warga Australian yang turut ambil bagian dalam konflik harus segera meninggalkan kawasan tersebut.
Sementara itu PM Tony Abbott menyatakan laporan ini kembali menunjukkan kebrutalan ISIS.
Pengamat dari Australian National University (ANU) Professor Michael Wesley kepada ABC mengatakan, ia tidak heran jika remaja seusai Jake Bilardi bisa bergabung dengan ISIS karena kelompok ini memang menyasar anak-anak muda.
Jake Bilardi sebelumnya oleh media di Inggris disebut sebagai White Jihadi yang berasal dari Inggris.
Namun kelompok media Fairfax di Australia belakangan menyebut bahwa Jake adalah remaja asal Melbourne.
ABC sendiri telah mengkonfirmasi dua sumber yang mengenal Jake Bilardi dan membenarkan hal itu.