Kamis 12 Mar 2015 22:23 WIB

Air Asia Belum Kembalikan Ganti Rugi Penerbangan Adelaide - KL

Red:
Air Asia
Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Para penumpang penerbangan Air Asia X yang telanjur membeli tiket hingga saat ini belum menerima uang pengembalian. Padahal, hampir tiga bulan ini rute penerbangan Air Asia X dari Adelaide (Australia Selatan) ke Kuala Lumpur ditutup.

Penerbangan terakhir Air Asia dari Adelaide adalah 25 Januari 2015, padahal rute tersebut baru dibuka setahun sebelumnya, dan Air Asia mengatakan rute ditutup karena tidak menguntungkan.

Sebelumnya, pada Desember lalu diumumkan bahwa para penumpang yang sudah telanjur membeli tiket akan mendapat pengembalian dalam waktu 14 hari. Jika tidak, penumpang dipindahkan ke rute dari Perth atau Melbourne, sepanjang penumpang membayar sendiri perjalanan ke tempat baru, dan mendapat kredit untuk penerbangan lain.

Namun tiga bulan setelah pengumuman tersebut, halaman Facebook Air Asia dan juga forum diskusi online dipenuhi dengan komentar mengenai kekecewaan penumpang karena uang mereka belum dikembalikan. Salah seorang di antaranya adalah Karl Moore yang mengatakan dia dijanjikan pengembalian dalam waktu 14 hari. Namun sampai sekarang belum dibayar, sehingga dia harus membeli tiket dari kantongnya sendiri untuk liburannya dengan penerbangan lain.

Setelah menelpon perusahaan tersebut, dia mendapat janji akan dibayar dalam waktu 30 hari, namun "sekali lagi, tidak ada pengembalian."

"Setelah 50 hari, saya kembali menghubungi mereka lebih sering dan mendapat jawaban sama "kami sedang memproses permintaan anda, dan akan mengem balikan," kata Moore baru-baru ini.

"Mereka bahkan tiga minggu lalu mengatakan bahwa uangnya sudah ditransfer ke rekening dan akan muncul dalam waktu beberapa hari. Itupun tidak terjadi, ketika saya menelpon bank, mereka mengatakan " tidak ada pembayaran apapun dari AirAsiaX."

Moore mengatakan  bahwa ketika mengecek di internet, dia melihat adanya "ratusan komentar" di halaman Facebook AirAsiaX, dan menyadari bahwa dia tidak sendirian.

Dia sekarang sedang menggalang kampanye di Facebook untuk mengumpulkan semua mereka yang belum dibayar.

Dalam pernyataan tertulis kepada ABC, seorang juru bicara AirAsiaX mengatakan keterlambatan pembayaran disebutkan karena sistem pembayaran mereka kewalahan "karena tingginya jumlah pembatalan menyusul jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura.

Dia mengatakan proses pengembalian sekarang dipindahkan ke sebuah sistem terpusat untuk mempercepat keadaan.

"Ketika proses pemindahan ini selesai 16 Maret, semua proses yang sebelumnya tertunda akan diselesaikan dalam waktu 2 bulan." katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement