REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Lebih dari 155 ribu orang pada Rabu (11/3), menandatangani petisi dan mendesak Gedung Putih mengajukan tuntutan pada 47 senator Republik yang mengirimkan surat ke Iran. Mereka menyebut tindakan para senator Republik sebagai bentuk pelanggaran pengkhianatan.
Seperti dilansir Yahoo News, surat yang dikirim sejumlah anggota Kongres untuk Iran menimbulkan kontroversi di dalam negeri. Terutama terkait ancaman Kongres untuk membatalkan kesepakatan dengan Iran yang akan dilakukan presiden mendatang, jika Kongres tak menyetujui kesepakatan.
Ini membuat ratusan ribu orang menandatangani petisi menentang ulah Kongres. Gedung Putih mengatakan, pihaknya telah menerima lebih dari 100 ribu tandatangan. Menurut petisi, ke-47 senator melakukan pelanggaran pengkhianatan saat mereka mengirim surat terbuka untuk Iran.
Mereka mengatakan para anggota Kongres itu sama halnya dengan melanggar Undang-Undang Logan tahun 1799, yang melarang surat menyurat antara musuh negara-negara asing. Presiden Obama dan Wakilnya Joe Biden sebelumnya dipermalukan dengan surat tersebut. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bahkan menyebut hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan tindakan kurang bijaksana.