Kamis 12 Mar 2015 16:08 WIB

Bikin Sesak Mal Hong Kong, Wisatawan Cina Daratan Ditinjau Izinnya

Pejalan kaki memenuhi jalanan di kawasan belanja Mongkok di Hong Kong.
Foto: AP
Pejalan kaki memenuhi jalanan di kawasan belanja Mongkok di Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pemerintah Cina akan "membarui" kebijakan memberi izin masuk bagi warganya ke Hong Kong, wilayah dengan pemerintahan terpisah, kata surat kabar pemerintah, Kamis (12/3), yang membuat marah pembelanja dari daratan utama.

"Kami membicarakan pembaruan kebijakan kunjungan ini dengan pemerintah khusus daerah Hong Kong," kata Zhou Bo, wakil kepala Kantor Urusan Hongkong dan Makau, Cina, kepada harian "China Daily".

Zhou tidak mengatakan kapan pembicaraan itu dilakukan, hanya mengatakan "tidak akan memerlukan waktu lama", demikian harian tersebut. Warga Hong Kong kesal terhadap pengunjung Cina daratan yang membuat sesak pusat perbelanjaan dan mereka berbelanja segala bahan pasokan dari popok bayi hingga susu bubuk.

Polisi bahkan sempat menyemprotkan bubuk merica untuk membubarkan orang-orang setempat yang berseteru dengan pendatang dari daratan dan meneriaki mereka agar pulang ke daratan. Zhou mengatakan bahwa pengunjung dari daratan ikut mendorong kemajuan ekonomi di bekas koloni Inggris demikian pula ke Makau, tetapi juga menjadi beban yang berat.

"Kota mana pun akan terbebani bila harus menerima kunjungan wisatawan yang mendadak dengan jumlah yang besar," katanya.

Ketegangan antara warga Hong Kong dengan orang Tionghoa daratan semakin meningkat dalam beberapa bulan ini, menyebabkan banjir pelintas di perbatasan dan juga persepsi mengenai cengkeraman Beijing atas kota itu. Lebih dari 40 juta wisatawan daratan mengunjungi Hong Kong tahun lalu, jauh melebihi jumlah penduduk kota itu yang tercatat sebanyak 7,2 juta.

Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying berjanji untuk meningkatkan kepeduliannya mengenai wisatawan Cina dengan penguasa pemerintah pusat ketika ia ke Beijing untuk rapat tahunan parlemen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement