Kamis 12 Mar 2015 16:49 WIB

Warga Suriah Jatuh Miskin Akibat Perang

Rep: Gita Amanda/ Red: Agung Sasongko
Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Foto: Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Hampir tiga juta warga Suriah kehilangan pekerjaan mereka selama konflik empat tahun di negara tersebut. Ini membuat jumlah pengangguran melonjak dari 14,9 persen pada 2011 menjadi sebesar 57,7 persen di akhir 2014.

Menurut Aljazirah, Kamis (12/3). dari laporan PBB perang telah membuat 80 persen penduduk Suriah jatuh dalam kemiskinan, kehilangan 20 tahun harapan hidup, dan perekonomian Suriah sendiri mengalami kerugian hingga 200 miliar dolar Amerika Serikat.

"Sebagian besar masyarakat telah kehilangan kesempatan untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan, lebih dari 4 dari 5 warga Suriah kini hidup dalam kemiskinan," ungkap laporan PBB tersebut.

Konflik dan disintegrasi ekonomi membuat populasi Suriah mengalami penurunan. Tahun 2010 tercatat, populasi negara itu sebesar 20.870.000 penduduk. Sementara akhir tahun lalu, hanya tinggal 17.650.000 jiwa. Suriah kini memiliki jumlah pengungsi terbesar kedua di dunia setelah Palestina.

Tak hanya itu, sistem pendidikan di Suriah juga terkena imbas konflik. Kini 50,8 persen anak usia sekolah tak lagi bersekolah pada periode 2014-2015.

Kemerosotan yang terjadi di Suriah membuat lebih dari 20 kelompok bantuan internasional, melontarkan kritikan tajam ke Dewan Keamanan PBB pada Kamis (12/3). Mereka mengatakan, DK PBB telah gagal melaksanakan resolusi yang disahkan tahun lalu untuk meningkatkan bantuan bagi sipil di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement