REPUBLIKA.CO.ID, TIRKIT -- Pasukan keamanan Irak dan kelompok militan Syiah melakukan ekspansi ke dua kota Tirkit. Aksi serangan tersebut menandai perebutan kembali Irak Utara dari ISIS.
Dalam aksi serangan tersebut tak tampak pesawat tempur AS baik dalam serangan udara, hal itu ditengarai serangan dilakukan oleh kelompok militan Syiah.
Seperti yang dilansir dari AFP, Ketua Gabungan Kepala Staff, Jenderal Martin Dempsey mengatakan pada hari Rabu, serangan dramatis terjadi karena kalah jumlah dengan militer Irak. "Sekitar 20 ribu pejuang yang melawan 30 ribu kelompok ISIS, tentu dari jumlah pejuang berbeda jauh," jelas dia.
Kepala operasi militer mengatakan pada Kamis (12/3) pasukan Irak akan berusaha untuk masuk ke pusat kota Tikrit, dan merebut kembali kota dari tangan ISIS. Namun, dari analis keamanan dikhawatirkan, serangan ini akan menimbulkan aksi geriliya yang berlangsung selama berbulan-bulan.