REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Tentara Irak di Provinsi Barat Anbar tewas akibat tertembak.
Militer Irak mengatakan 22 tentara tewas pada Rabu (11/3) ketika sebuah pesawat membom markas perusahaan militer di pinggir kota Ramadi. Bom tersebut diluncurkan dari sebuah pesawat koalisi yang dipimpin AS.
Juru Bicara Koalisi Letkol Thomas Gilleran mengatakan serangan yang dilakukan terhadap wilayah tersebut tidak ada yang bersahabat. Pejabat militer AS mengatakan pesawat pasukan keamanan Irak sedang beroperasi di wilayah tersebut.
Pejabat AS yang lain mengatakan serangan udara koalisi berada di Anbar dan berjarak 33 kilometer dari tempat insiden terjadi. Pejabat AS dan pejabat Irak hingga saat ini masih merundingkan insiden tersebut.
Militer Irak mengaku pesawat Irak sudah tidak beroperasi selama dua bulan di wilayah Anbar. Polisi Irak melaporkan peristiwa tersebut sebagai peristiwa kebakaran rumah dengan korban puluhan tentara tewas.
Kepala Dewan Provinsi Anbar Sabah Karhout mengatakan ledakan disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam di sebuah terowongan bawah tanah di bawah markas militer. Serangan udara ini terjadi setelah pemerintah setempat meminta dukungan udara karena mendapatkan serangan ISIS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
