Jumat 13 Mar 2015 14:52 WIB

Sydney dan Melbourne Bersaing Jadi Tuan Rumah Balap Mobil F1

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kota Sydney dikabarkan ingin mengambil-alih pelaksanaan kejuaraan balap mobil Formula Satu (F1) dari Kota Melbourne. Namun rencana itu hanya ditanggapi sebagai angin lalu oleh pelaksana grand prix yang akan berlangsung akhir pekan ini.

Nuansa persaingan antara Melbourne dan Sydney kembali memanas di Australia, menyusul beredarnya kabar bahwa Sydney ingin merebut status sebagai tuan rumah F1 dari tangan Melbourne.

Menurut catatan ABC, persaingan antara Sydney dan Melbourne telah berlangsung sejak lama. Di era federasi di awal abad ke-20, terjadi persaingan kedua kota untuk menjadi ibu kota Federasi Australia di tahun 1901.

Persaingan ini menyebabkan perubahan Pasal 125 Konstitusi Australia dengan menyebutkan bahwa untuk sementara Melbourne akan menjadi ibukota Australia hingga ibukota tetap selesai dibangun. Itulah asal-usul terbentuknya Kota Canberra, sebagai kompromi dari persaingan Sydney dan Melbourne.

Sejauh ini, Melbourne dipastikan akan tetap menjadi tuan rumah ajang balap mobil bergengsi ini hingga tahun 2020.  Namun Menteri Utama negara bagian New South Wales Mike Baird, kabarnya sedang menyusun rencana untuk memindahkannya ke Sydney begitu kontrak dengan Melbourne usai.

Sumber ABC menjelaskan, sebagai bagian dari penawaran Sydney, ajang balap ini nantinya akan melalui rute jembatan Sydney Harbour Bridge.

Menanggapi hal itu, Menteri Olahraga negara bagian Victoria John Eren memandang "ambisi" Sydney itu sebagai angin lalu.

"Ya, karena saat ini sedang musim pemilu di sana," kata John Eren. "Mike Baird jelas-jelas paham bahwa Melbourne adalah ibukotanya olahraga dunia," ujarnya baru-baru ini.

Ia juga menambahkan, "Melbourne adalah kota yang paling layak dihuni dengan infrastruktur olahraga yang sudah mapan."

Menurut Eren, Melbourne sama sekali tidak khawatir dengan iming-iming rute eksotik melewati jembatan bersejarah Harbour Bridge di Sydney sebagai ditawarkan Mike Baird.

"Event ini diselenggarakan di Melbourne dengan alasan jelas," katanya. "Para olahragawan senang datang ke Melbourne tidak seperti Sydney."

Pimpinan Australian Grand Prix Corporation, Ron Walker secara terpisah mengatakan rencana Mike Baird itu tidak didukung perencanaan yang memadai.

"Saya kira Baird lebih merupakan politisi cemerlang dan orang yang jujur. Namun para penasehatnya pasti telah memberi masukan keliru," kata Walker.

"Sebab, kami memegang kontrak dengan CEO Formula One Bernie Ecclestone hingga tahun 2020 dengan tambahan lima tahun sebagai pilihan," tambahnya.

Kejuaraan Grand Prix ini sendiri telah memasuki usia ke-20 di Melbourne, setelah Menteri Utama Victoria waktu itu Jeff Kennett berhasil merebutnya dari Kota Adelaide, Australia Selatan.

Ajang ini dibiayai dari dana pemerintah Victoria sekitar $60 juta tahun lalu. Warga di sekitar Albert Park tempat pelaksanaan lomba secara terus-menerus menyatakan protes atas suara bising.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement