REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menjalin kerja sama nuklir dengan Korea Selatan guna menangkal ancaman nuklir di Kawasan Teluk, terutama oleh Iran.
Pemerintah Arab Saudi secara resmi menyampaikan nota kesepahaman Arab Saudi dengan Korea Selatan berisi rencana studi kemungkinan pembangunan dua reaktor nuklir senilai dua miliar dolar AS dalam jangka 20 tahun.
Kesepakatan ini kabarnya sedang diulas Amerika Serikat, demikian dilansir Wall Street Journal, Kamis (12/3).
Mantan Kepala Badan Intelejen Arab Saudi Pangeran Turki Al Faisal, belakangan menyatakan Riyadh sanggup menyaingi kapabilitas nuklir Iran, termasuk pemenuhan kebutuhan uranium dan plutonium.
Namun kekhawatiran muncul adanya perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah akibat rivaltas Arab Saudi dengan Iran. Arab Saudi juga beraliansi dengan Pakistan untuk mengembangkan teknologi militer.