REPUBLIKA.CO.ID, SHARM-ESH SHEIKH -- Sekutu Mesir di Dunia Arab, Jumat (13/3), menjanjikan bantuan dan penanaman modal 12 miliar dolar AS bagi Mesir untuk menarik penanam modal asing dan memperbaiki ekonomi.
Saat berpidato di hadapan pengusaha dan pemimpin dunia dalam pertemuan ekonomi, Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi memperlihatkan keyakinan kuat dan memberi cetak biru menghidupkan kembali ekonomi Mesir, setelah kerusuhan politik selama empat tahun.
Amir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber As-Sabah mengatakan akan mengucurkan empat miliar dolar ke berbagai industri di Mesir. Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muqrin bin Abdel-Aziz menjanjikan paket baru sebesar empat miliar dolar AS dalam bentuk bantuan keuangan dan penanaman modal swasta, termasuk deposito satu miliar dolar di Bank Sentral Mesir.
Wakil Presiden Uni Emirat Arab (UAE) dan Amir Dubai Mohammed bin Rashed Al-Maktoum mengatakan UAE akan mendepositokan dua miliar dolar di Bank Sentral. Sedangkan dua miliar dolar lagi di sektor ekonomi.
Konferensi yang diserukan oleh mendiang raja Arab Saudi Abdullah tahun lalu, adalah salah satu tonggak sejarah pemerintah untuk memperlihatkan Mesir siap berbisnis dan ingin memperbaiki kondisi sosial dan meningkatkan ekonominya yang goyah.
Arab Saudi, Kuwait dan UAE telah membuat ekonomi Mesir tetap berjalan dengan memberi hibah uang kontan miliaran dolar dan deposito bank sejak penggulingan presiden Mohamed Mursi pada Juli 2013.
"Perjalanan Mesir menuju masa depan akan dicapai melalui kemitraan dengan penanam modal," kata Sisi kepada para pemimpin dan wakil dari lebih 100 negara dan organisasi, Jumat (13/3).
Sejak perlawanan rakyat Januari 2011, yang menggulingkan penguasa lama Mesir Hosni Mubarak, pertumbuhan ekonomi tahunan Mesir anjlok jadi 1,8 persen.