REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia siap untuk menempatkan senjata nuklir Rusia di Ukraina maupun Crimea selama krisis berlangsung. Rencana tersebut terungkap dari sebuah dokumenter yang ditayangkan televisi Rusia, Ahad (15/3) lalu.
Seperti dilansir BBC news, dalam komentarnya di sebuah film dokumenter Putin mengatakan etnis Rusia di Crimea dalam bahaya sebelum Rusia mencaplok wilayah tersebut. Ia juga menyebut kehidupan mantan pemimpin Ukraina Viktor Yanukovych juga dalam kondisi bahaya.
Dalam video tersebut, Putin mengatakan ia memerintahkan pada Ahad untuk melaksanakan aneksasi sebelum digelarnya referendum. Crimea telah secara resmi dianeksasi Rusia pada 18 Maret tahun lalu. Hal tersebut menimbulkan kecaman internasional.
"Kami tak pernah berpikir untuk memutuskan Crimea dari Ukraina sampai peristiwa itu dimulai, penggulingan pemerintahan," kata Putin dalam film dokumenter tersebut.
Ia juga menegaskan, saat Rusia menempatkan senjata nuklirnya di sana, itu artinya mereka dalam kondisi siap bertempur. "Kami siap melakukan ini," ujar Putin.
Aneksasi resmi Crimea memicu kerusuhan di wilayah timur Ukraina pada April. Sebulan kemudian separatis pro-Rusia di Donetsk dan Luhansk mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina.
Menanggapi hal itu, Ukraina meluncurkan operasi anti-teror, yang mengubah wilayah timur menjadi wilayah konflik. PBB mengatakan, 6000 jiwa telah menjadi korban akibat konflik di timur Ukraina.
Film dokumenter mengenai pernyataan Putin tersebut ditayangkan televisi Rossiya-1 yang dikelola pemerintah. Film tersebut muncul di tengah spekulasi atas keberadaan Putin yang tak terlihat di muka publik sejak 5 Maret lalu.