REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Seorang dokter di Perth didakwa dengan puluhan pasal setelah melakukan pelecehan seksual kepada 10 orang pasien perempuan. Tak hanya itu, perbuatan bejatnya itu juga dilakukan pada salah satu pasien yang tengah hamil besar.
Ranjit Kumar Panda (59 tahun) didakwa dengan 25 pasal pelanggaran hukum yang dilaporkan oleh 10 pasien wanita yang diobatinya antara Januari hingga Agustus 2012 lalu di sebuah klinik keluarga di Perth.
Pengadilan setempat mendengarkan kesaksian yang mengatakan pasien wanita yang menjadi korban pelecehan dokter paruh baya itu datang dengan berbagai keluhan mulai dari eksim dibagian wajah, nyeri dibagian lutut dan infeksi saluran kemih.
Salah satunya bahkan tengah mengandung 8 bulan dan bersaksi kalau Dr Panda telah dengan tidak sopan menyentuhnya ketika memeriksa perkembangan bayi yang tengah dikandungnya.
Pengadilan juga mendengar kesaksian wanita lainnya yang rutin mengunjungi Dr Panda untuk mendapatkan obat penghilang nyeri narkotika. Pada salah satu kunjungannya diduga Dr Panda memberitahu pasien wanita itu kalau dia tidak akan memberikan resep obat yang dibutuhkannya kecuali dia menuruti kemauan Dr Panda.
"Dr Panda memiliki kecenderungan memanfaatkan posisinya sebagai dokter umum untuk melakukan pelecehan terhadap pasien wanita-wanita ini," kata jaksa penuntut Linda Keane baru-baru ini.
Keane mengatakan bukti yang diajukan pakar akan membuktikan kalau perlakuan Dr Panda kepada para pasien wanita ini memang bukan merupakan pemeriksaan medis yang sewajarnya.
"Dr Panda bersembunyi dibalik pemeriksaan medis untuk melecehkan para wanita ini," tambahnya.
Namun semua dakwaan ini dibantah oleh Dr Panda. Ia mengaku tidak melakukan kesalahan dan balik menuding dokter lain iri dengan kesuksesannya.
Pengacaranya, Simon Watters, mengatakan Dr Panda adalah dokter umum yang sangat sibuk dan pasien yang banyak. Selama waktu yang diduga terjadi pelecehan seksual ini, kliennya telah melayani konsultasi lebih dari 13.500 kali dan 10 ribu pasien lain yang terpisah.
Watters mengaku banyak dokter lain yang iri dengan keberhasilan Dr Panda.
Dia juga mengatakan kepada pengadilan beberapa pasien Dr Panda memiliki masalah kesehatan mental, sementara yang lain terhubung melalui media sosial, atau orang tua atau pacar mereka saling berteman.
Sidang vonis kasus ini akan digelar dua pekan mendatang.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement