Selasa 17 Mar 2015 09:45 WIB

Panda Raksasa Serang Seorang Pria

Rep: c09/ Red: Bilal Ramadhan
Panda raksasa Ying Mei duduk di samping kotak makanan dengan bendera Brasil di atasnya, dalam sebuah acara yang disebut
Foto: REUTERS / China Daily.
Panda raksasa Ying Mei duduk di samping kotak makanan dengan bendera Brasil di atasnya, dalam sebuah acara yang disebut "Panda Prediksi Hasil Piala Dunia", di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, 12 Juni 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, LONGNAN-- Guan Quanzhi (60 tahun), seorang pria di Desa Liziba, Provinsi Gansu, China, kehilangan sebelah kakinya setelah mengalami serangan dari seekor panda yang berkeliaran di pemukiman penduduk. Quanzhi, yang merupakan pejabat setempat, digigit oleh panda liar di kaki sebelah kanan setelah mencoba menangkap panda tersebut.

Seperti dilansir Dailymail, saat penyerangan terjadi, penduduk desa menyelamatkannya dengan melemparkan kain ke kepala si panda liar. Quanzhi langsung dilarikan ke rumah sakit Qingchuan dan dioperasi selama tujuh jam karena patah tulang dan pecah pembuluh darah.

Peristiwa ini bukan yang pertama kali dialami Quanzhi, tahun lalu ia harus mendapatkan total delapan jahitan di kaki atas kejadian serupa. Namun, gigitan panda kali ini membuat kakinya terpaksa harus diamputasi. Ia mengalami penyusutan otot kaki sehingga tidak mampu lagi berjalan dan mengurus dirinya sendiri.

"Ketika panda raksasa itu menenggelamkan gigi-giginya ke kaki saya, rasa sakitnya tidak dapat dilukiskan, darah ada di mana-mana," kata Quanzhi.

Panda selama ini dikenal senang dimanja dan dibelai, tapi ternyata mereka memiliki rahang yang kuat untuk memakan batang bambu. Sehingga gigitan mereka pun kuat untuk mematahkan kaki manusia.

"Meskipun panda raksasa umumnya jinak, mereka masih binatang liar," ujar Direktur Perlindungan dan Pusat Penelitian Giant Panda di China, Zhang Hemin.

Menurutnya, panda jarang menyerang manusia. Mereka akan menyerang sebagai bentuk pertahanan diri jika manusia memasuki wilayah mereka. Panda akan cenderung menggigit bagian lengan dan kaki manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement