Selasa 17 Mar 2015 12:42 WIB

Serangan Suriah ke Markas ISIS Tewaskan Ratusan Warga Sipil

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Militan ISIS kuasai Irak dan Suriah.
Foto: NBCnews
Militan ISIS kuasai Irak dan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok Hak Asasi Manusia Amnesty Internasional melaporkan bahwa serangan udara pemerintah Suriah ke markas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Raqqa menewaskan lebih dari 100 warga sipil.

Setiap tindakan pemerintah Suriah mengindikasikan kejahatan perang. Al-Arabiya, Selasa (17/3) melaporkan, laporan didasarkan pada serangan yang diluncurkan rezim pada November 2014. Amnesty mengatakan, serangan dilakukan antara 11 hingga 29 November yang menewaskan 115 warga sipil termasuk 14 anak-anak. Serangan menurut laporan juga mengenai target non-militer seperti Masjid, pusat transportasi dan area pasar.

"Pasukan pemerintah Suriah secara mencolok menunjukkan mereka mengabaikan aturan perang melalui serangan udara yang kejam ini," kata Direktur Amnesty untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Philip Luther.

Luther menambahkan, beberapa serangan mengindikasikan kejahatan perang. Menurutnya pemerintah tampak acuh tak acuh terhadap pembantaian warga sipil akibat serangan tersebut.

Namun Luther mengakui, Raqqa merupakan kubu ISIS dan telah diproklamirkan sebagai 'ibukota' kelompok tersebut di Suriah. Tapi menurut Luther, kehadiran ISIS di kota tersebut tak membenarkan serangan terhadap sasaran sipil.

Kelompok ini menyerukan rezim Suriah untuk diseret ke Pengadilan Pidana Internasional. Mereka mengatakan, akan mengirim pesan ke semua pihak yang bertikai. Amnesty juga mendesak embargo senjata ke Suriah, untuk membendung aliran senjata.

Lebih dari 215 ribu orang tewas sejak konflik di Suriah pecah sejak Maret 2011. Hampir sepertiga dari mereka yang tewas merupakan warga sipil, dan setengah dari penduduk Suriah telah mengungsi akibat perang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement